Welcome to

Astronomy Event

Berita dan Ensiklopedia Alam Semesta
Force = Mass times Acceleration
Join us on

Seperti Apa Rasanya Hidup di Venus?

Gambar permukaan Venus yang diambil oleh Venera 13

Astronomy Event - Venus sering disebut sebagai 'adik perempuan' Bumi atau kembaran Bumi. Sebutan itu bukannya tanpa alasan. Planet yang diselimuti atmosfer dan awan tebal berwarna oranye ini memiliki diameter yang hampir sepanjang diameter Bumi. Massanya pun hampir sama dengan Bumi. Namun dibalik awan tebalnya, Venus merupakan dunia yang sangat mematikan.

Mari kita cari tahu apa rasanya berjalan-jalan di permukaan Venus. Suasana permukaan Venus agak berbeda di Bumi. Jika di permukaan Bumi suhu selalu hangat dan udara kadang terasa sejuk, di permukaan Venus suhunya akan memanggang kita. Venus memiliki atmosfer yang didominasi oleh karbon dioksida. Ini menyebabkan efek super rumah kaca, suhu pun naik secara drastis hingga membuat Venus planet paling panas di tata surya (470 derajat Celcius) bahkan lebih panas daripada Merkurius (450 derajat Celcius). Suhu seperti itu dapat menyebabkan timah untuk meleleh.

Venus juga memiliki atmosfer yang sangat tebal hingga membuat tekanan udara di permukaan Venus 92 kali lebih besar daripada tekanan udara di permukaan laut Bumi. Jika kalian menggerakkan tangan kalian dengan cepat, kalian akan merasakan adanya gaya yang menahan tangan kalian. Bergerak di Venus hampir sama dengan bergerak di air.

Gravitasi di Venus sedikit lebih lemah daripada Bumi. Kalian akan merasa sedikit lebih ringan, namun mungkin lompatan kalian di Venus tidak akan setinggi lompatan pada saat di Bumi karena gaya gesek dengan atmosfer tebal Venus.

Hari di Venus akan berlangsung sangat lama. Rotasi Venus sangat lambat menyebabkan Venus membutuhkan 243 hari Bumi untuk berputar dalam 1 putaran. 1 tahun di Venus lebih cepat dari setahun di Bumi, yaitu sekitar 225 hari Bumi. Namun, dari matahari terbit, dibutuhkan waktu 117 hari Bumi untuk matahari terbit lagi di Venus. Karena Venus berotasi secara retrograde (berlawanan dengan arah rotasi planet lain atau searah jarum jam.), matahari akan terbit dari barat dan tenggelam di timur. Namun kita tidak akan bisa melihat matahari terbit atau tenggelam di Venus.

Venus memiliki atmosfer yang tebal. Karena hal itu, piringan matahari tak akan terlihat. Matahari akan terlihat sebagai sumber cahaya yang sangat samar terlihat dibalik awan tebal Venus. Langit Venus akan berwarna oranye. Ini karena karbon dioksida memiliki sifat yang mudah memantulkan cahaya merah, oranye dan kuning dibandingkan hijau, biru dan violet. Ekstingsi (penyerapan cahaya) atmosfer Venus sangatlah tinggi sehingga kita tidak bisa melihat satupun bintang saat malam hari. Langit malam di Venus hanyalah warna hitam yang membosankan.

Di Venus juga terdapat hujan. Mungkin enak jika hujannya air. Tapi di Venus, kalian akan disiram oleh hujan asam sulfat. Di Venus juga ada petir. Uniknya, petir tidak bisa mencapai permukaan karena panas yang berlebihan mencegah petir untuk sampai ke tanah. Gunung berapi di Venus pun juga menjadi masalah untuk hidup di Venus.

Jadi, jika kalian hidup di Venus kalian akan dipanggang, dicekik oleh udara, di siram hujan air keras, dibakar lava, dan disuguhkan langit yang penuh ancaman dan membosankan. Di Venus, kalian juga bisa mendapatkan masalah kesehatan karena perbedaan hari dan kondisi Venus. Tentunya, kita tidak akan bertahan lama jika kita berlibur di Venus. Venera 13 yang mendarat di Venus dan berhasil menghasilkan foto berwarna permukaan Venus hanya bisa bertahan 2 jam sebelum terpanggang dan di tekan oleh atmosfer.

Kalau kalian bisa ke luar angkasa, lebih baik jangan ke Venus.

Share this:

ABOUTAUTHOR

Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!

    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: