Astronomy Event - Minyak bumi dan gas alam atau gas bumi adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Ingat bagian pelajaran itu di sekolah? Artinya keduanya bisa saja habis karena terpakai oleh manusia. Tapi bagaimana kalau ternyata, minyak bumi dan gas alam yang selama ini kita kenal itu ternyata ada di luar angkasa?
Apakah ini cuma kisah dalam fiksi sains? Tampaknya tidak.
Untuk pertama kalinya para astronom dari Institute for Radio Astronomy (IRAM) maupun Max Planck Institute for Radio Astronomy berhasil mendeteksi keberadaan molekul antar bintang C 3 H + di galaksi Bima Sakti melalui pengamatan pada panjang gelombang milimeter menggunakan teleskop radio 30 meter milik IRAM di dekat Pico del Veleta, Sierra Nevada, Spanyol.
Molekul C 3 H + merupakan bagian dari hidrokarbon yang memegang peranan penting di Bumi yakni minyak bumi dan gas alam. Dan yang lebih mengejutkan, molekul tersebut berhasil ditemukan di Nebula Kepala Kuda di Rasi Orion yang sangat terkenal itu. Artinya, area di palung kelahiran bintang tersebut merupakan area yang sangat aktif.
Tapi meskipun setiap malam kita bisa menikmati indahnya Rasi Orion di langit, Nebula Kepala Kuda yang menjadi lokasi kilang minyak dan ladang gas alam baru tersebut letaknya sangat jauh, yakni 1300 tahun cahaya dari Bumi. Atau bisa dikatakan kita baru bisa tiba disana setelah menempuh perjalanan 1300 tahun dengan kecepatan cahaya. Ups, jauhnya! Jadi cita-cita membawa minyak dan gas alam tersebut hanyalah mimpi. Namun yang menarik disini, penemuan molekul hidrokarbon tersebut menunjukkan kalau Nebula Kepala Kuda merupakan laboratorium kimia antar bintang yang luar biasa. Bagaimana tidak? Disini gas dengan kerapatan tinggi berinteraksi terus menerus dengan intensnya cahaya bintang dan memicu terjadinya berbagai reaksi kimia.
Pengamatan dilakukan menggunakan teleskop radio 30 meter milik IRAM dalam sebuah proyek bernamaWhisper. Dalam survei yang dilakukan Jérôme Pety dari IRAM beserta timnya berhasil mendeteksi 30 molekul di area Nebula Kepala Kuda, termasuk di dalamnya banyak sekali hidrokarbon kecil. Dan molekul terkecil yang mereka temukan justru merupakan “harta karun” penting karena molekul inilah yang menyusun minyak dan gas alam yang di Bumi menjadi sumber energi. Tak hanya itu. Para astronom ini berhasil juga mengetahui jumlah hidrokarbon tersebut di Nebula Kepala Kuda. Jumlahnya 200 kali lebih banyak dari total air di Bumi atau sebesar 155.238.095.238.095.250.000 barrel.
Selain itu, untuk pertama kalinya ion propynylidyne atau C 3 H + juga berhasil dideteksi keberadaannya di luar angkasa. Ion ini memegang peran yang sangat penting untuk mengikat hidrokarbon tersebut.
Bagaimana hidrokarbon bisa terbentuk? Menurut Jérôme Pety dan rekan-rekannya, hidrokarbon tersebut terbentuk dari fragmentasi molekul karbon raksasa yang disebut PAHs. Molekul raksasa tersebut tampaknya terkikis oleh cahaya ultra ungu dan menghasilkan sejumlah besar hidrokarbon kecil. Mekanisme ini dianggap efektif terutama di Nebula Kepala Kuda yang secara langsung menerima sinar bintang masif yang ada di dekatnya.
Sekarang kalau kita ingin menambang mintak dan gas alam mungkin sebaiknya kita mempersiapkan perjalanan panjang ke Nebula Kepala Kuda di Rasi Orion. Karena di Nebula Kepala Kuda-lah, ditemukan kilang minyak raksasa. Tapi meskipun tidak bisa kesana, setidaknya para astronom bisa mempelajari proses yang terjadi di palung kelahiran bintang tersebut!
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar