Welcome to

Astronomy Event

Berita dan Ensiklopedia Alam Semesta
Force = Mass times Acceleration
Join us on

Death Star vs. Sains

Death Star | Kredit: Krischan

Astronomy Event - Jika kalian pernah menonton seri film Star Wars, pastinya kalian tahu tentang benda besar berbentuk bola ini. Dalam seri film Star Wars, Death Star merupakan markas militer dan super-senjata yang mampu menembakan superlaser yang saking kuatnya dapat menghancurkan planet. Death Star sangatlah besar, diameter Death Star versi pertama adalah 140 km, dan versi kedua (Death Star versi ini dihancurkan sebelum selesai dibangun) dikatakan memiliki diameter 900 km. Ini membuat Death Star salah satu senjata paling kuat dan terkenal dalam dunia film.

Tapi Death Star merupakan sebuah objek yang ada di film, bukan sebuah benda di dunia nyata sehingga jika kita membuat Death Star, akan agak berbeda dengan yang ada di film. Jadi apakah yang akan terjadi jika Death Star dan ilmu pengetahuan bertabrakan? Mari kita simak. Pertama, kita akan berfokus pada Death Star versi pertama.

Apakah mungkin Death Star bisa dibangun?
Death Star sangatlah besar, sehingga kita membutuhkan waktu yang sangat lama dan pengeluaran yang sangat besar untuk membangun Death Star. Untuk membangun Burj Khalifa, bangunan tertinggi di dunia membutuhkan 6 tahun dan US$ 1,5 miliar (hampir Rp. 20 triliun!) untuk menyelesaikannya. Namun tinggi Burj Khalifa hanya 160 kali lebih pendek dari diameter Death Star. Jadi berapa pengeluaran dan waktu yang diperlukan untuk membuat Death Star?

Mari kita asumsikan bahwa Death Star terbuat dari baja. Death Star memiliki volume sekitar 11.494.040 km^3, kepadatan baja adalah 7.750 kg/m^3 sehingga massa Death Star adalah 89.000.000.000.000.000 ton. Dengan harga rata-rata baja sekitar US$ 500/ton kita bisa mengkalkulasi harga Death Star: 44,5 quintiliun US$ atau Rp. 591,1 sextiliun (Rp. 591.193.810.000.000.000.000.000). Itu belum termasuk harga pengiriman bahan ke luar angkasa. Diperlukan US$ 95 juta (Rp. 1,26 triliun) untuk mengirim 1 ton material ke luar angkasa. Jadi biaya pembangunan Death Star sekitar US$ 4,22 sextiliun dolar atau Rp. 56 septiliun (Rp. 56.000.000.000.000.000.000.000.000!!). 

Berapa waktu yang dibutuhkan untuk membuat Death Star? Mari berasumsi bahwa waktu untuk merubah baja menjadi Death Star tergantung kecepatan produksi baja. Setiap tahunnya, seluruh dunia memproduksi 1,65 miliar ton baja. Artinya waktu yang dibutuhkan untuk membuat Death Star adalah 54 juta tahun! Saat selesai dibangun, mungkin homo sapiens sudah tidak ada lagi.

Death Star mungkin hanya sebuah mimpi yang tak tercapai bagi kita.

Berapa besar energi yang diperlukan Death untuk bergerak?
Sangat besar, karena massanya yang sangat besar. Agar Death Star meninggalkan orbit Bumi, kita membutuhkan energi sebesar 498.400.000.000.000.000.000.000 Joule!! atau 86.000 kali komsumsi energi dunia per tahun atau energi yang dikeluarkan Matahari selama 0,00161 detik. Dan dibutuhkan 1.873.450.000.000.000.000.000.000 Joule (323.000 kali komsumsi energi dunia per tahun atau energi yang dikeluarkan Matahari selama 0,00605 detik.) untuk meninggalkan Matahari.

Energi sebanyak itu tidak bisa kita produksi kecuali jika kita sudah bisa membuat peradaban tipe II (Baca: Skala Kardashev, Tingkat-Tingkat Peradaban) atau dapat memproduksi energi dari antimateri.

Superlaser

Apa yang membuat Death Star begitu sangat berbahaya adalah superlasernya. Superlaser terlihat dalam film Star Wars: A New Hope pada saat kekaisaran galaksi jahat menangkap Puteri Leia. Death Star mengeluarkan laser yang ditembakan ke planet kelahiran Leia, Alderaan dan membuatnya hancur berkeping-keping. Berapa besar energi superlaser tersebut?

Alderaan dideskripsikan tidak jauh berbeda dengan Bumi, sehingga massanya sama dengan Bumi. Dengan beberapa kalkulasi kita bisa mengetahui bahwa energi yang dibutuhkan untuk menghancurkan planet mirip Bumi adalah 2,24 x 10^32 Joule (224.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 Joule!!!!) Atau 1,7 juta triliun kali lebih kuat daripada bom atom Hiroshima dan Nagasaki digabung atau energi yang dikeluarkan matahari selama 8,5 hari.

Itu adalah energi yang sangat besar bahkan menjadi alasan superlaser adalah senjata yang sangat buruk untuk dibuat karena entropi yang mengacaukan segalanya. Saat kita mengonsentrasikan energi untuk menjadi laser, energi akan menyebar ke segala arah dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi. Ini menyebabkan apapun yang ada disekitar generator laser akan meleleh dan menguap dan menyebabkan ledakan hebat saat generator laser tidak bisa menampung energi lagi karena sudah meleleh. Jadi, kita tidak bisa membuat superlaser. Jadi, bagaiamana cara kita menghancurkan planet dengan Death Star?

Ada cara alternatif untuk menghancurkan planet tanpa menghancurkan Death Star itu sendiri: antimateri. Antimateri merupakan gambaran cermin dari materi atau "kebalikan" dari materi. Saat antimateri dan materi bertemu, keduanya akan melenyapkan diri mereka sendiri dan berubah menjadi energi. Dengan rumus paling terkenal di dunia, E=mc^2 kita bisa menghitung banyak antimateri yang diperlukan untuk menghancurkan planet. Jadi, Death Star kita tidak akan menembakan superlaser untuk menghancurkan planet, namun dengan meluncurkan antimateri dengan massa 1,24 trilliun ton, sama dengan massa Asteroid Annefrank (ukuran 5 km). Antimateri itu akan berinterikasi dengan materi di planet, dan melepaskan energi yang sangat banyak hingga menghancurkan planet tersebut.

Death Star di dunia nyata
Semua yang ada diatas membuat kita menyadari bahwa tidak mungkin untuk membuat Death Star pada zaman sekarang. Death Star jauh dari jangkauan kita dan kita tidak akan melihat Star Wars di dunia nyata. Hal di atas juga membuat kita menyadari betapa cerdasnya otak manusia karena bisa membayangkan hal-hal yang paling mustahil di alam semesta. Namun, kita bisa melihat Death Star di tata surya kita sendiri lho!

Mimas dan Death Star | Kredit: The Daily Beast

Mimas adalah satelit alami Saturnus. Hal yang membuat Mimas terkenal karena kawah besarnya yang bernama Herschel yang tampak seperti cekungan laser Death Star. Ini membuatnya seperti Death Star. Tanpa campur tangan manusia, Death Star dapat dibangun. Namun jangan khawatir karena Mimas tidak akan menembakan laser hijau atau asteroid antimateri untuk menghancurkan planet kita tercinta ini.

Share this:

ABOUTAUTHOR

Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!

    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. artikel ny keren... salut!
    saya selalu suka artikel2 yg membahas tentang imajinasi vs realita, mungkinkah perjalanan waktu?, apakah alien itu ada? atau bagaimana kiamat versi ilmiah? semua hal itu adalah materi2 yg selalu menarik untuk di eksplorasi. thank admin :)

    BalasHapus