Cincin Phoebe
Astronomy Event - Bagi sebagian orang, Saturnus adalah planet paling indah di tata surya karena cincin tebal dan indah miliknya. Namun apakah kalian tahu bahwa planet yang dapat mengapung di air ini memiliki cincin yang tak terlihat. Cincin tak terlihat ini adalah Cincin Phoebe. Dan cincin ini sangatlah besar.
Pada Oktober 2009, Teleskop Luar Angkasa Spitzer milik NASA. Dinamakan Cincin Phoebe karena berada dekat dengan orbit Phoebe, sebuah asteroid yang menjadi bulan Saturnus setelah terperangkap gravitasi Saturnus.
Cincin ini memiliki diameter dalam 128 radius Saturnus dan diameter luar cincin 207 radius Saturnus dan cincin ini memiliki tebal 40 radius Saturnus. Untuk perbandingan jika cincin Saturnus adalah cincin di jari, maka Cincin Phoebe adalah ban truk........ ban truk raksasa. Dan jika cincin ini dapat terlihat dengan mata telanjang, di Bumi, Cincin Phoebe terlihat 2 kali lebih lebar daripada Bulan di langit.
Kecurigaan kita akan kehadiran cincin ini berasal dari salah satu bulan Saturnus, Iapetus. Iapetus sangatlah putih tapi hanya di sisi yang menghadap Saturnus. Sisi yang menjauhi Saturnus berwarna keabu-abuan seperti bola yang kotor. Ilmuwan menduga ada sebuah gugusan partikel yang mengililingi Saturnus di luar orbit Iapetus. Partikel-partikel debu dari gugusan partikel menempel pada Iapetus membuat bola salju putih raksasa itu kotor. Karena Iapetus seperti Bulan---satu sisinya terus mengahdap Saturnus, maka sisi yang menjauhi Saturnus yang terkotori oleh gugusan partikel debu. Gugusan partikel debu ini yang sudah terkonfirmasi sebagai Cincin Phoebe.
Cincin ini memang luar biasa lebar, tapi jarak partikel cincin satu dengan partikel lainnya di cincin ini sangatlah jauh. Sebuah volume yang sama dengan volume gunung di Cincin Phoebe hanya memiliki belasan partikel cincin.
Ternyata seluruh keindahan dan kemegahan alam semesta tidak selalu terlihat ya?
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar