Pada 1969, astronot NASA Neil Armstrong , Buzz Aldrin serta Michael Collins menjalankan misi pendaratan manusia pertama kali di bulan. Misi yang dinamakan Apollo 11 tersebut, membawa ketiga astronot asal Amerika Serikat ini dengan roket Saturn V dari Kennedy Space Center, Florida.
Misi Apollo 11 memungkinkan ketiga astronot usai menginjakkan kaki di Bulan, bisa kembali lagi ke Bumi dengan selamat. Terkini, roket misi Apollo 11 tersebut diklaim telah ditemukan di dasar samudera atlantik.
Tim yang mengangkut sisa bangkai roket misi Apollo 11 ini mengumumkan penemuan mesin yang ditemukan di dasar laut beberapa bulan lalu. Tepatnya pada Maret lalu, pendiri Amazon, Jeff Bezoz dan timnya mengambil beberapa bagian mesin dari dasar samudera atlantik.
Mereka menemukan thrust chambers, generator gas, injektor, turbin dan penukar panas, untuk kemudian diangkut ke permukaan. Pada Maret lalu, Jeff Bezoz menduga mesin ini datang dari roket Apollo 11 dan menunggu investigasi untuk membuktikan bahwa mesin tersebut merupakan mesin yang pernah digunakan astronot Neil Armstrong dan kawan-kawan pada lebih dari tiga dekade lalu.
Melalui hasil investigasi, terkuak bahwa mesin F-1 ini berasal dari misi Apollo 11. Konfirmasi ini datang setelah peneliti memeriksa nomor seri yang tertera di bagian mesin.
"Hari ini, saya senang untuk berbagi beberapa berita menarik. Salah satu konservator yang memindai objek dengan cahaya hitam dan filter lensa khusus telah membuat terobosan penemuan (kode 2044)," ungkap Jeff, seperti dikutip Softpedia, Minggu (21/7/2013).
Kode 2044 merupakan nomor seri Rocketdyne, yang berkorelasi dengan NASA nomor 6044, di mana kode tersebut merupakan nomor seri untuk 'F-1 Engine #5' dari Apollo 11. Menariknya, konfirmasi asal-usul mesin yang diangkut dari samudera atlantik ini bertepatan dengan hari peringatan peristiwa Neil Armstrong berjalan di bulan (moonwalk) yang ke-44.-Okezone.com-
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar