Eksoplanet
Astronomy Event - Tahukah kalian? Clyde Tombaugh membutuhkan waktu setengah tahun mengamati bintang-bintang di langit dengan sangat teliti untuk menemukan Pluto. Pluto di langit mirip dengan bintang kecil, Tombaugh menemukan Pluto dengan meneliti secara hati-hati pergerakan bintang. Ia menyadari ada bintang yang bergerak berbeda (yaitu Pluto).
Tapi kita selama ini meneliti benda-benda di tata surya kita. Karena itu para ilmuwan tertarik untuk menemukan planet lain di bintang lain. Sangat tertariknya mereka membuat 1811 eksoplanet ditemukan selama hampir 20 tahun terakhir.
Tapi, bagaimana cara mereka menemukannya? Maksudku, planet itu sangatlah redup dan kecil di banding bintangnya dan mereka sangatlah jauh sehingga sangat sulit menemukannya hanya dengan melihat.
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menemukan eksoplanet.
1. Metode Transit
Planet kadang-kadang melintasi piringan bintang induknya atau yang disebut sebagai transit. Hal ini menyebabkan kecerahan bintang berkurang saat planet melintas dan membuat sebuah "lengkungan cahaya" pada grafik kecerahan bintang. Jika diameter planet lebih besar maka akan kecerahan bintang akan lebih banyak berkurang.
Metode Transit
Jika pengamat mendeteksi adanya "lengkungan cahaya" ini, maka kemungkinan ada sebuah planet yang melintasi dan mengorbit bintang.
Tapi metode ini hanya bisa digunakan untuk eksoplanet yang memiliki orientasi orbit yang menghadap Bumi, hanya ~0,5% planet yang mirip Bumi ditemukan dengan metode ini. Maka bisa digunakan metode kecepatan radial atau metode Doppler
2. Metode Kecepatan Radial atau Metode Doppler
Banyak orang menyangka bahwa planet mengorbit bintang induknya, tapi itu salah! Mereka mengorbit pusat massanya. Tapi bintang jauh lebih berat daripada planet sehingga pusat massanya berada didalam bintang tapi tidak di pusat bintang tersebut.
Tanda + merupakan pusat massa bintang dan planet
Jika dilihat dari Bumi, bintang yang mengorbit pusat massanya akan terlihat mendekat dan menjauh sehingga menyebabkan efek doppler. Saat bintang menjauh, cahaya bintang akan mengalami pergeseran merah sehingga membuat bintang terlihat lebih merah. Sebaliknya saat bintang menedekat, cahayanya akan mengalami pergeseran biru sehingga terlihat lebih biru.
Semakin besar massa planet, maka pusat massa akan semakin jauh dari pusat bintang sehingga akan bergerak dengan jarak lebih jauh membuat efek doppler dari bintang lebih jelas.
Tapi walaupun dikatakan "lebih merah" dan "lebih biru", nyatanya efeknya ini tidak akan terasa oleh mata telanjang karena massa bintang jauh lebih besar daripada massa planet. Kita bisa menyadarinya dengan teleskop canggih dan pengamatan dengan hati-hati untuk memastikan seberapa besar massa planet.
Tapi, metode ini hanya bisa digunakan pada eksoplanet yang memiliki orientasi orbit yang menghadap atau hampir menghadap Bumi.
3. Astrometri
Metode astrometri memanfaatkan hal yang sama dengan metode doppler, yaitu bintang yang mengorbit pusat massa. Saat kita mengamatinya, bintang ini akan terlihat bergerak memutar. Pergerakan bintang ini menunjukan adanya eksoplanet.
Metode digunakan pada eksoplanet yang memiliki orientasi orbit yang tidak menghadap bumi (jika menghadap bumi bisa digunakan metode doppler).
Tapi metode ini hanya bisa digunakan pada eksoplanet yang sangat besar massanya. Jika menggunakan metode ini pada eksoplanet yang memiliki massa sama dengan Bumi, maka pergerakan bintang tidak terlihat bahkan dengan teleskop canggih!
4. Gravitasi mikrolensing
Gravitasi selain bisa menarik objek kepada sumber gravitasi tapi bisa melengkungkan cahaya. Gravitasi bintang bisa melengkungkan cahaya sehingga jika ada bintang X yang tepat dibelakangnya, maka cahaya bintang X akan dilengkungkan sehingga membuat bintang itu terlihat disekitar piringan bintang dan akan terlihat ada 2 atau lebih bintang X.
Metode gravitasi mikrolensing
Tapi jika bintang itu memiliki planet, maka gravitasi planet akan melengkungkan cahaya lebih ekstrem membuat efek lensing lebih ekstrem daripada yang diperkirakan. Maka akan diprediksi adanya eksoplanet mengelilingi.
5. Metode koronagraph
Dengan memblok cahaya bintang, cahaya planet bisa terlihat
Planet jauh lebih redup daripada bintang, mereka seperti kunang-kunang yang mengelilingi cahaya mercusuar yang ribuan kilometer jauhnya dari kita sehingga kecerahan planet terhalang oleh kecerahan bintang. Metode koronagraph adalah metode memblok cahaya matahari yang diterima sehingga cahaya planet bisa terlihat.
Salah satu eksoplanet yang ditemukan dengan metode ini adalah Beta Pictoris b dan Fomalhaut b. Metode ini juga membuat kita mengetahui bahwa sistem Fomalhaut seperti awal tata surya kita.
Tapi, metode ini tidak bisa digunakan oleh bintang yang jauh jaraknya, karena semakin jauh bintang, maka planet akan terlihat semakin dekat dengan bintangnya (walaupun sebenarnya tidak mendekat menuju bintangnya) dan cahaya planet akan semakin redup untuk dilihat.
6. Metode Interferometer
Metode ini adalah metode yang akan digunakan di masa depan. Metode ini adalah metode "menyaring" cahaya dari bintang sehingga secara ajaib, cahaya bintang akan menghilang tanpa diblok dan cahaya planet bisa terlihat.
Metode ini sangat berguna karena bisa digunakan pada eksoplanet pada orientasi orbit manapun dan bahkan bisa digunakan pada eksoplanet yang jauh jaraknya.
Sangat banyak eksoplanet ditemukan dengan 6 metode ini. dan di masa depan kita akan menemukan lebih banyak lagi planet dan mungkin akan ditemukan planet yang mirip Bumi yang bisa menopang kehidupan. Dan siapa saja bisa jadi penemu planet.
Sangat banyak eksoplanet ditemukan dengan 6 metode ini. dan di masa depan kita akan menemukan lebih banyak lagi planet dan mungkin akan ditemukan planet yang mirip Bumi yang bisa menopang kehidupan. Dan siapa saja bisa jadi penemu planet.
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar