Berusia 12 miliar tahun, formasi ini merupakan salah satu gugusan bintang tertua yang ada di galaksi Bima Sakti
Astronomy Event - Dengan jarak 35 ribu tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di konstelasi Pegasus, terdapat gugusan bintang-bintang yang sangat indah, yang disebut dengan Messier 15. Berusia 12 miliar tahun, formasi ini merupakan salah satu gugusan bintang tertua yang ada di galaksi Bima Sakti.
Gambar di atas merupakan citra yang ditangkap oleh teleskop Hubble. Ia diambil menggunakan dua kamera dan lima filter yang berbeda, termasuk infra merah, ultraviolet, dan optik untuk memunculkan fitur yang sangat luas pada foto yang dihasilkan.
Bintang-bintang biru yang sangat panas dan bintang berwarna keemasan yang lebih dingin tampak berkumpul bersama-sama pada gambar, dan menggumpal lebih padat seraya semakin mendekati pusat Messier 15. Di bagian tersebut, astronom memperkirakan ada sebuah "black hole" langka dengan ukuran menengah.
Lubang hitam seperti itu diprediksi terbentuk akibat bergabungnya beberapa lubang hitam berukuran lebih kecil, tabrakan antara beberapa bintang-bintang raksasa, ataupun akibat kekuatan saat terjadinya "big bang". Kondisi mereka juga bisa memberikan petunjuk tentang bagaimana massa lubang hitam bertambah dan berkembang.
Gugusan itu sendiri merupakan rumah bagi lebih dari 100 ribu bintang dan merupakan yang pertamakali diketahui memiliki nebula planet-planet, gelembung kepulan gas terionisasi yang dikeluarkan oleh sebuah sebuah bintang merah raksasa tua di akhir hidupnya.
Sumber: National Geograpgic Indonesia/newscientist.com
Gambar di atas merupakan citra yang ditangkap oleh teleskop Hubble. Ia diambil menggunakan dua kamera dan lima filter yang berbeda, termasuk infra merah, ultraviolet, dan optik untuk memunculkan fitur yang sangat luas pada foto yang dihasilkan.
Bintang-bintang biru yang sangat panas dan bintang berwarna keemasan yang lebih dingin tampak berkumpul bersama-sama pada gambar, dan menggumpal lebih padat seraya semakin mendekati pusat Messier 15. Di bagian tersebut, astronom memperkirakan ada sebuah "black hole" langka dengan ukuran menengah.
Lubang hitam seperti itu diprediksi terbentuk akibat bergabungnya beberapa lubang hitam berukuran lebih kecil, tabrakan antara beberapa bintang-bintang raksasa, ataupun akibat kekuatan saat terjadinya "big bang". Kondisi mereka juga bisa memberikan petunjuk tentang bagaimana massa lubang hitam bertambah dan berkembang.
Gugusan itu sendiri merupakan rumah bagi lebih dari 100 ribu bintang dan merupakan yang pertamakali diketahui memiliki nebula planet-planet, gelembung kepulan gas terionisasi yang dikeluarkan oleh sebuah sebuah bintang merah raksasa tua di akhir hidupnya.
Sumber: National Geograpgic Indonesia/newscientist.com
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar