Nebula itu tampak berbentuk menyerupai dasi kupu-kupu yang sisinya tak sama panjang.
Tahun 2003, teleskop Hubble pernah mencitrakan Nebula Bumerang. Nebula itu tampak berbentuk menyerupai dasi kupu-kupu yang sisinya tak sama panjang. Hasil observasi dengan teleskop ALMA menunjukkan bahwa mungkin hasil observasi teleskop Hubble salah.
"Apa yang tampak sebagai dua daun, atau bentuk bumerang, dari pengamatan teleskop di Bumi, sebenarnya merupakan struktur lebih besar yang mengembang cepat ke angkasa," kata Raghvendra Sahai, peneliti pada Jet Propulsion Laboratory NASA.
Nebula Bumerang adalah obyek angkasa yang terletak pada jarak 5.000 tahun cahaya dari Bumi pada konstelasi Centaurus. Ia merupakan fase awal dari sebuah nebula planet, sebuah obyek yang mencerminkan akhir dari masa kehidupan bintang.
Nebula planet memiliki sebuah pusat yang sejatinya adalah bintang katai putih. Bintang itu mengemisikan radiasi ultraviolet yang menyebabkan gas di sekitarnya berkilau. Pada 1.500 tahun terakhir, hampir 1,5 kali massa Matahari telah hilang dari bintang katai putih di pusat nebula ini karena proses yang disebut bipolar outflow.
Proses bipolar outflow menyebabkan bintang tampak mengembang dan mendinginkan dirinya dalam proses tersebut. Ilmuwan, seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (25/10), mengungkap suhu nebula itu dengan mengobservasi bagaimana obyek menyerap radiasi sinar kosmik.
Selain mengungkap bentuk, ilmuwan juga menemukan bahwa lingkungan sekitar bintang katai putih di nebula itu dikelilingi debu. Ilmuwan juga mengungkap bahwa bagian luar nebula mengalami pemanasan.
Sumber: National Geographic Indonesia/Kompas.com
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar