Astronomy Event - Bumi memiliki banyak tempat yang panas: kebakaran hutan, lava gunung berapi, cetakan lelehan besi, api kompor, reaktor nuklir dan lain-lain. Tapi jika kita berbicara tentang temperatur permukaan Bumi yang tercipta disebabkan cuaca dan sinar matahari, dimana permukaan di Bumi yang terpanas?
Banyak orang akan menjawab Death Valley (Lembah Kematian) di Amerika Serikat yang suhunya dicatat oleh stasiun cuaca 10 Juli 1913 di Furnance Creek (masih di wilayah Death Valley). Saat itu, stasiun cuaca menunjukan angka 56.7°C dan menjadi temperatur tertinggi yang pernah tercatat. Tetapi, itu hanyalah suhu udara disana karena, stasiun cuaca hanya mengukur suhu udara disana. Jika kalian berada di pantai saat siang hari, maka permukaan pasir akan lebih panas daripada udaranya.
Hanya ada 11.119 stasiun cuaca resmi di seluruh dunia dan setiap stasiun cuaca mengukur temperatur udara setiap 13,000 km². Tempat super panas seperti padang pasir adalah tempat yang terlupakan dan sulit dijangkau, sehingga hanya sedikit sekali stasiun cuaca ditempatkan di sana sehingga tidak efektif untuk mengetahui tempat terpanas di Bumi.
Untuk mengetahui tempat terpanas di Bumi, kita membutuhkan pasukan meteorologis yang membawa termometer dan menempatkanya di setiap wilayah cm² atau kita bisa mengukur suhu permukaan Bumi dari luar angkasa, dan NASA bisa melakukanya setiap hari.
Satelit Terra dan Aqua membawa instrumen yang disebut sebagai spektroradiometer yang mendeteksi sinar inframerah atau panas yang dikeluarkan dari permukaan Bumi. Resolusinya tidaklah mengagumkan karena kedua satelit itu hanya bisa mengukur suhu permukaan setiap km². Tetapi, itu masih lebih baik puluhan ribu kali dibandingkan stasiun cuaca.
Jadi pemenang tempat terpanas di Bumi, bukanlah Furnance Creek di Death Valley! Tetapi, berada didaerah padang pasir Lut atau Lut Desert di Iran, yaitu berada di posisi 29,9°LU dan 59,1°BT. Wilayah 1 km² itu tercatat memiliki suhu 71,2°C, itu lebih panas satu derajat daripada suhu yang bisa memasak telur. Tidak memerlukan kompor, sarapan bisa tersedia.
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar