Harapannya, kepingan-kepingan sampah luar angkasa hancur, jatuh dan terbakar di atmosfer bumi
Ilustrasi terbakarnya sampah luar angkasa
Astronomy Event - bersih-bersih sedang dilakukan oleh negeri di belahan selatan bumi ini. Kabarnya, Australia berencana untuk mencari sampah-sampah luar angkasa dan menghantamnya dengan laser untuk mencegah kecelakaan luar angkasa seperti yang digambarkan dalam film Gravity.
Saat ini, planet bumi memang sudah dikelilingi oleh tebalnya awan serpihan-serpihan sampah angkasa, mulai dari baut yang lepas sampai ke bagian-bagian roket usang.
Pecahan beling kecil sekalipun bisa merusak satelit atau menghadirkan ancaman bagi astronot di International Space Station. Dan saat dua keping sampah saling bertumbukan pada kecepatan tinggi, mereka akan pecah menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil lagi, dan semakin sulit dilacak.
Sebagai sebuah negara dengan populasi rendah dalam kawasan yang sangat luas, Australia sangat mengandalkan satelit untuk menghadirkan pelayanan bagi warga.
Tahun ini, sebuah pusat penelitian mendapatkan kucuran dana sebesar 20 juta dolar Australia atau sekitar Rp205 miliar dari pemerintah untuk melacak serpihan-serpihan kecil di angkasa dan memprediksi arah pergerakan mereka. Pusat penelitian ini sendiri rencananya akan beroperasi di Mount Stromolo Observatory, di Canberra.
Target utama dari upaya ini adalah menyingkirkan serpihan-serpihan angkasa tersebut dari orbit menggunakan laser yang ditembakkan dari bumi. Harapannya, kepingan-kepingan itu akan jatuh dan terbakar di atmosfer bumi.
Pecahan beling kecil sekalipun bisa merusak satelit atau menghadirkan ancaman bagi astronot di International Space Station. Dan saat dua keping sampah saling bertumbukan pada kecepatan tinggi, mereka akan pecah menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil lagi, dan semakin sulit dilacak.
Sebagai sebuah negara dengan populasi rendah dalam kawasan yang sangat luas, Australia sangat mengandalkan satelit untuk menghadirkan pelayanan bagi warga.
Tahun ini, sebuah pusat penelitian mendapatkan kucuran dana sebesar 20 juta dolar Australia atau sekitar Rp205 miliar dari pemerintah untuk melacak serpihan-serpihan kecil di angkasa dan memprediksi arah pergerakan mereka. Pusat penelitian ini sendiri rencananya akan beroperasi di Mount Stromolo Observatory, di Canberra.
Target utama dari upaya ini adalah menyingkirkan serpihan-serpihan angkasa tersebut dari orbit menggunakan laser yang ditembakkan dari bumi. Harapannya, kepingan-kepingan itu akan jatuh dan terbakar di atmosfer bumi.
(NG Indonesia)
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar