Seorang animator membuat video perumpamaan seperti apa wajah Saturnus tatkala mendekati Bumi kita.
Bila sangat dekat dengan Bumi, Saturnus, planet gas raksasa kedua terbesar di Tata Surya itu bakal lebih terang dari bulan purnama. (Foto: Yeti Dynamics)
Astronomy Event - Saturnus, si planet bercincin, tak terkira indahnya. Bagaimana bila Saturnus mendekati planet kita? Seperti apa wajahnya?
Nick, seorang animator lewat Yeti Dynamics, membuat sebuah video untuk menggambarkan wajah Saturnus apabila memang mendekati Bumi. Video diunggah di Youtube, 3 Mei 2014 lalu.
Bila saja Saturnus berada di tempat yang kini dihuni Mars, 225 juta kilometer dari Bumi, planet gas raksasa kedua terbesar di Tata Surya itu akan lebih terang dari bulan purnama.
Cerlangnya Saturnus terjadi karena planet itu mampu memantulkan sinar Matahari 4 kali lebih banyak dari Bulan.
Walau saturnus tetap akan tampak lebih kecil dari Bulan, manusia di Bumi bakal bisa melihatnya tanpa teleskop, termasuk mengobservasi bulannya—Titan.
Bila Saturnus bergerak lebih dekat lagi, maka planet itu bakal mampu menerangi bagian gelap Bulan. Bahkan, manusia bisa melihat umbra dan penumbra Bumi.
Mengabaikan gravitasi, jika Saturnus terus bergerak mendekat, manusia bakal bisa melihat sisi gelapnya. Cincin Saturnus bakal terlihat berbeda. Tentu saja, video tersebut hanya pengandaian. Saturnus tetap nyaman di orbitnya, berjarak paling dekat 1,3 miliar kilometer dari Bumi.
Saturnus tidak akan bergerak hingga mencapai wilayah Mars, apalagi sangat dekat sehingga tampak seperti dalam video Nick. Saturnus bisa dilihat dengan mata telanjang, tampak berupa titik kecil. Untuk observasi lebih detail, manusia harus menggunakan teleskop.
Nick, seorang animator lewat Yeti Dynamics, membuat sebuah video untuk menggambarkan wajah Saturnus apabila memang mendekati Bumi. Video diunggah di Youtube, 3 Mei 2014 lalu.
Bila saja Saturnus berada di tempat yang kini dihuni Mars, 225 juta kilometer dari Bumi, planet gas raksasa kedua terbesar di Tata Surya itu akan lebih terang dari bulan purnama.
Cerlangnya Saturnus terjadi karena planet itu mampu memantulkan sinar Matahari 4 kali lebih banyak dari Bulan.
Walau saturnus tetap akan tampak lebih kecil dari Bulan, manusia di Bumi bakal bisa melihatnya tanpa teleskop, termasuk mengobservasi bulannya—Titan.
Bila Saturnus bergerak lebih dekat lagi, maka planet itu bakal mampu menerangi bagian gelap Bulan. Bahkan, manusia bisa melihat umbra dan penumbra Bumi.
Mengabaikan gravitasi, jika Saturnus terus bergerak mendekat, manusia bakal bisa melihat sisi gelapnya. Cincin Saturnus bakal terlihat berbeda. Tentu saja, video tersebut hanya pengandaian. Saturnus tetap nyaman di orbitnya, berjarak paling dekat 1,3 miliar kilometer dari Bumi.
Saturnus tidak akan bergerak hingga mencapai wilayah Mars, apalagi sangat dekat sehingga tampak seperti dalam video Nick. Saturnus bisa dilihat dengan mata telanjang, tampak berupa titik kecil. Untuk observasi lebih detail, manusia harus menggunakan teleskop.
(Sumber: Nat Geo Indonesia)
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar