Welcome to

Astronomy Event

Berita dan Ensiklopedia Alam Semesta
Force = Mass times Acceleration
Join us on

Gaya Pasang Surut

Apa itu gaya pasang surut dan bagaimana terjadinya?

 Gaya pasang surut

Astronomy Event - Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. 

Ada tiga sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang.

Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.

Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. 

Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari Matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak Matahari ke bumi. 

Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan Matahari.

Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan kuarter pertama dan kuarter ketiga.

Tahukah kalian? Selain menarik laut, Bulan juga menarik kerak Bumi. Kita tidak akan menyadarinya karena kita juga ikut terangkat. 

Pengangkatan kerak menyebabkan energi rotasi Bumi melemah, sehingga Bumi akan terjadi tidal locking terhadap Bulan (akibat gravitasi). Jika itu terjadi (di masa depan), lamanya hari Bumi akan sama dengan lamanya revolusi Bulan (27,3 hari).

Gravitasi Bumi juga membuat permukaan Bulan tertarik ke arah Bumi. Gaya pasang-surut di Bulan lebih besar daripada yang terjadi di Bumi, karena Gravitasi Bumi jauh lebih kuat daripada gravitasi Bulan.

Jika Bulan terlalu dekat dengan Bumi, gaya pasang surut di Bulan akan lebih kuat daripada gravitasi yang menahannya, sehingga batuannya akan terlempar ke luar angkasa dan Bulan akan hancur. Hal ini bisa terjadi juga pada Bumi jika Bumi terlalu dekat dengan Matahari.

Jika kalian memilih untuk mendekati lubang hitam, ada satu hal yang mungkin: kapal luar angkasa kalian akan terobek menjadi pecahan kecil-kecil oleh gaya pasang surut lubang hitam yang super besar

Share this:

ABOUTAUTHOR

Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar