National Aeronautics and Space Administration (NASA) resmi mengumumkan satelit atau probe Voyager 1 yang merupakan objek pertama buatannya telah keluar dari sistem tata surya setelah 36 tahun bergentayangan di luar angkasa.
Badan antariksa Negeri Paman Sam itu mengonfirmasi keberadaannya di kejauhan 12 miliar mil atau sekira 19 miliar kilometer dari Matahari. Diperkirakan, Voyager 1 masih bergerak hingga 11 mil (sekira 17 kilometer) per detik.
Pencapaian ini sangat mengesankan berbagai pihak, terlebih dengan memanfaatkan gravitasi Saturnus sebagai sebuah “ketapel” yang mempercepat probe melebih kecepatan awalnya.
Untuk merayakan keberhasilannya, NASA Jet Propulsion Lab membuat video berdurasi pendek yang menjelaskan kilas balik perjalan pesawat luar angkasa bersama beberapa momen spesial lainnya.
Klip dalam tautan ini juga menjelaskan bagaimana NASA bisa mengetahui bahwa Voyager berhasil keluar dari sistem tata surya. Di samping itu, dalam satu menit Anda juga bisa mendengar suara antar bintang di luar angkasa.
Sekadar informasi, Voyager 1 tidak memiliki sensor plasma. Sehingga, para ilmuwan memerlukan cara khusus untuk menentukan lingkungan plasma pesawar luar angkasa yang diluncurkan pada 1977 tersebut.
Terjadinya coronal mass ejection atau ledakan besar angin matahari serta medan magnet pada Maret tahun lalu, sedikit banyak telah memberikan data yang diperlukan para ilmuwan. Voyager 1 diperkirakan akan mengalami kehabisan energi pada 2020 dan sepenuhnya akan berhenti berfungsi pada 2025.
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar