Welcome to

Astronomy Event

Berita dan Ensiklopedia Alam Semesta
Force = Mass times Acceleration
Join us on

Hujan Meteor Lyrid si Primadona di Bulan April

Tahun 2013 ini, hujan meteor Lyrid kembali menyemarakkan langit malam di Bumi. Hujan meteor ini akan berlangsung mulai tanggal 16 - 26 April. Untuk tahun ini, puncaknya terjadi pada Senin (22/4) kemarin pukul 11.00 – 22.00 WIB.



Bagi Anda yang melewatkannya, Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) menawarkan tayangan videonya. "Jika Anda ingin menyaksikan hujan meteor Lyrid terakhir pada 2013, ini kesempatannya," ujar pernyataan pihak dari NASA Marshall Space Flight Center (MSFC) di Alabama, AS, Senin (22/4).

Hujan meteor Lyrid terjadi tiap tahun pada medio April ketika Bumi melewati jalur berdebu pecahan dari Komet Thatcher -- yang juga dikenal sebagai C/1861 G1 Thatcher. Komet ini sendiri mengorbit pada Matahari setiap 415 tahun sekali.

Hujan meteor Lyrid tercipta ketika goresan debu komet melalui atmosfer Bumi pada kecepatan 177.027 kilometer per jam. Sedangkan namanya yang khas disebabkan karena mereka tampak memancar keluar dari konstelasi Lyra.

Dari sejarahnya, hujan meteor Lyrid termasuk fenomena yang sudah lama diamati manusia -- diperkirakan, sudah sejak 2.600 tahun silam. Catatan pertama dari Hujan Meteor Lyrid direkam oleh pengamat di Zuo Zhuan, Cina, 687 SM. Kemudian, seiring perkembangan pengamatan, diketahui bahwa laju meteor Lyrid pada tahun 1922, 1945, dan 1982 mencapai jumlah 90 – 100 meteor per jam.

Namun, laju hujan meteor Lyrid semakin menurun dan kini yang bisa dilihat hanya berkisar 10 hingga 20 meteor saja per jam. Disebutkan pihak pengamat dari Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat, tidak perlu peralatan khusus untuk melihat hujan meteor ini. Cukup persiapkan mata ke arah rasi Lyra dan sekitarnya.

Meski demikian, ditegaskan bahwa ada kemungkinan kita gagal melihat hujan meteor ini. Sebabnya, "Karena peristiwa hujan meteor merupakan peristiwa yang sedikit random , jadi kemungkinan munculnya meteor juga tersebar di seluruh langit. Tidak ada jaminan bahwa setiap orang yang mengamat pasti melihat meteor," demikian disampaikan pihak Observatorium Bosscha.

[National Geographic]

Share this:

ABOUTAUTHOR

Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar