Analisis terbaru melalui teknologi sinar-x mendeteksi tanda-tanda kemungkinan keberadaan partikel materi gelap.
Observasi sinar-x
Analisis terbaru melalui teknologi sinar-x mendeteksi tanda-tanda kemungkinan keberadaan partikel materi gelap. Pemantauan ini menangkap emisi sinar-gammar dari pusat galaksi Bima Sakti, Andromeda dan galaksi Perseus.
Materi gelap pernah diungkap pada 1932 oleh Jan Oort untuk menjelaskan kecepatan anomali orbital bintang pada galaksi. Kecepatan orbital terlalu besar untuk dijelaskan oleh massa yang dapat dilihat. Sehingga, peneliti menunjukkan adanya massa tambahan, atau materi gelap yang harus hadir.
Astrofisikawan mengungkapkan melalui data observasi bahwa ada sekira enam kali lipat lebih banyak materi gelap ketimbang materi biasa atau yang dinamakan boson. Pendekatan ilmiah menunjukkan bahwa materi gelap hanya berinteraksi dengan dirinya sendiri dan materi biasa bisa melalui gravitasi.
Kemudian, materi gelap ini mampu membentuk daerah terkonsentrasi yang membimbing pembentukan galaksi, cluster galaksi, dan struktur menyerupai filamen berskala besar yang ditemukan di alam semesta. Namun, penjelasan sains ini masih belum cukup untuk menjabarkan sifat materi gelap.
Grup peneliti menggunakan data dari observasi European Space Agency's (ESA's) XMM-Newton dan NASA's Chandra x-ray untuk mendeteksi dan mengonfirmasi emisi sinar-x baru. Emisi sinar-x baru ini dihubungkan dengan galaksi pada energi yang melebihi 3.5 keV. Grup NASA/Harvard-Smithsonian yang dipimpin oleh Esra Bulbul memanfaatkan data dari kamera XMM-Newton's MOS-CCD dan PN-CCD.
Kamera ini bisa membedakan energi sinar-x 0,15 sampai 115 keV. Data dari dua kamera ini menunjukkan emisi yang belum dapat dijelaskan di energi sekira 3.55 keV.
Penelitian terbaru lainnya oleh astrofisikawan di Harvard mengamati wilayah pusat galaksi Bima Sakti. Peneliti yang juga melibatkan University of Chicago, MIT, Fermilab dan Princeton University ini memanfaatkan data dari observasi luar angkasa sinar gamma Fermi dan menemukan bukti kuat bahwa observasi ini menemukan tanda materi gelap dalam bentuk WIMP (Weakly Interacting Massive Particle).
(Okezone.com)
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar