Welcome to

Astronomy Event

Berita dan Ensiklopedia Alam Semesta
Force = Mass times Acceleration
Join us on

Phaethon Adalah Asteroid, Atau Komet?



Astronomy Event - Asteroid yang satu ini, Phaethon, disebut sebagai pengkhianat lantaran menyalahi kodratnya. Sebab, meski merupakan asteroid, ia menampilkan ekor debu partikel mirip sebuah komet.

Namun, ini tidak sepenuhnya salah Phaethon karena ada peran Matahari di dalamnya. Saat mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, Phaethon menjadi demikian panas sehingga batu di permukaannya pecah berkeping menjadi debu. Inilah yang dipercaya menjadi "ekor" yang nampak seperti komet.

Temuan ini disampaikan David Jewitt, Selasa (10 Sep 2013), pada European Planetary Science Congress (EPSC) 2013 di London, Inggris. Phaethon berhubungan erat dengan hujan meteor Geminids yang menghiasi langit malam Bumi tiap bulan Desember.

Kebanyakan hujan meteor muncul ketika Bumi melewati puing-puing komet dari tata surya bagian dalam. Namun, diketahui selama 30 tahun terakhir, bahwa Geminids bukanlah disebabkan komet, melainkan asteroid dengan diameter lima kilometer bernama Phaethon --diambil dari nama putra Dewa Matahari, Helios.

Awalnya, segala usaha peneliti untuk menangkap momen Phaethon melontarkan partikel kerap gagal. Tapi usaha itu akhirnya berhasil juga pada tahun 2010, saat Jewitt dan koleganya Jing Li dan Jessica Agarwal, menggunakan pengamatan pesawat antariksa milik NASA, STEREO.

Dalam pengamatan mulai tahun 2009 dan 2012, Phaethon nampak pada jarak 16 solar diameter, mengeluarkan ekor mirip komet. Dikatakan Jewitt, ekor ini menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Phaethon melontarkan debu.

Tapi kemudian muncul pertanyaan, komet menghasilkan ekor karena mengandung es yang menguap akibat panas Matahari, mengakibatkan angin yang tertanam partikel debu dari inti. "Posisi terdekat Phaethon pada Matahari hanya sekitar 14 persen dari jarak rata-rata Matahari dengan Bumi. Itu artinya Phaeton akan mencapai suhu lebih dari 700 derajat Celcius. Jauh di atas kemampuan es untuk selamat," kata Jewitt.

Jadi, apakah Phaethon asteroid atau komet? Keduanya berasal dari wilayah yang berbeda di tata surya. Asteroid berasal dari antara Mars dan Jupiter, sedangkan komet dari kerasnya alam Neptunus.

"Berdasarkan bentuk orbitnya, Phaethon jelas adalah asteroid. Tapi ketika ia melontarkan debu, ia berlaku layaknya 'batu komet'," ujar Jewitt.

Share this:

ABOUTAUTHOR

Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar