Kiamat asteroid
Astronomy Event - Asteroid, berasal dari kata ἀστήρ (astḗr) yang berarti bintang, dan εἶδος (eîdos) yang berarti mirip. Jadi, ἀστεροειδής (asteroeidḗs atau asteroid) berarti "mirip bintang". Ini karena saat pertama kali diamati dengan teleskop, asteroid seperti bintang redup di angkasa. Kebanyakan asteroid berukuran tidak lebih dari sebuah rumah, tapi ada juga yang berukuran beberapa ratus meter hingga ratusan km! Kadang-kadang, asteroid ini bisa mendekati Bumi, menabraknya dan menyebabkan kerusakan dan kematian massal. Jadi, bagaimana cara umat manusia melindungi Bumi dari kehancuran tabrakan asteroid?
Cara yang paling mudah dipikirkan adalah bom nuklir. Kita meluncurkan bom nuklir ke luar angkasa dengan roket eksternal, lalu bom nuklir itu menuju asteroid pembunuh dan meledakkannya berkeping-keping. Ya, Masalah terselesaikan! Tapi, sebenarnya tidak.
Metode peledakan nuklir tidaklah aman. Asteroid pembunuh yang diledakan haruslah masih jauh dari Bumi. Jika terlalu dekat dengan Bumi, puing-puing asteroid berkemungkinan akan menabrak Bumi, menyebabkan kehancuran dimana-mana.
Asteroid yang masih jauh dari Bumi sulit diprediksi kemungkinannya menabrak Bumi, kita hanya bisa memprediksinya lebih baik saat berada dekat dengan Bumi. Jadi, metode nuklir ini tidaklah efektif.
Ada metode lain, yaitu tabrakan kinetik. Metode ini sama seperti yang digunakan oleh Deep Impact saat menabrak Komet Tempel 1, namun tabrakan Deep Impact hanya untuk memperoleh data ilmiah. Tabrakan kinetik adalah metode menabrakan bom ke asteroid, tapi tidak menyebabkan asteroid itu hancur. Namun, akibat dari tabrakan itu, asteroid akan berubah orbit dan Bumi pun terselamatkan. Puing yang dihasilkan pun kecil dan jika masuk ke atmosfer, akan terbakar habis.
Tabrakan Deep Impact menyebabkan energi terlepas sebesar 4,7 ton TNT, menyebabkan komet Tempel 1 berubah orbit hingga 10 cm.
Tapi, metode ini kadang-kadang tidak bekerja terhadap asteroid besar berukuran kilometeran. Jadi apa metode aman lainnya?
Ada cara yang efektif yaitu metode gravitasi penarik asteroid. Kita tahu bahwa semua materi yang memiliki massa dan energi memiliki gravitasi, jadi kita bisa menggunakan gravitasi sebuah wahana luar angkasa untuk menarik asteroid dari orbitnya. Wahana ini juga menggunakan roket ion untuk terus menarik asteroid itu.
Tapi akan ada masalah jika asteroid pembunuh berukuran besar. Untuk menyelamatkan dunia dari asteroid sebesar itu, misalnya 10 km, maka dibutuhkan wahana luar angkasa yang sangatlah besar agar gravitasi yang ditimbulkan memengaruhi arah jalur asteroid itu secara signifikan, dan juga roket dengan bahan bakar yang sangat banyak. Jadi, metode ini sangat memakan biaya.
Namun, ada metode yang unik, aman, tidak terlalu memakan biaya, dan ramah lingkungan: Metode pemfokusan sinar matahari atau metode kaca pembesar.
Efek Yarkovsky yang dimanfaatkan metode kaca pembesar.
Metode ini menggunakan sinar matahari untuk mengubah orbit asteroid. Bagaimana cara sinar matahari melakukannya?
Jika kita mengkonsentrasikan sinar matahari di suatu titik di asteroid ini dengan sebuah lensa, maka bagian asteroid yang terkena sinar matahari yang terkonsentrasi akan menguap. Gas-gas akan keluar dari dari asteroid. Karena Hukum Ketiga Newton menyebutkan bahwa setiap aksi, akan ada reaksi yang sama besar namun berlawanan, gas yang keluar (aksi) akan mendorong asteroid (reaksi) dari orbitnya. Ini disebut Efek Yarkovsky.
Namun, jika asteroid berukuran hingga beberapa kilometer, dibutuhkan beberapa bulan agar asteroid berubah dari orbit asalnya hingga beberapa ribuan kilometer, atau kita bisa melakukannya dengan cepat dengan menggunakan lensa pemfokus yang sangat besar, tapi memakan banyak biaya.
Tapi, Efek Yarkovsky bisa terjadi walaupun tidak menggunakan sinar matahari. Laser bisa melakukannya. Tapi lagi-lagi, untuk asteroid berukuran besar, membutuhkan energi yang banyak untuk merubah orbit asteroid hingga ribuan kilometer.
Jadi, tidak ada cara yang sempurna untuk mengindari tabrakan asteroid. Namun, jangan takut! Selama ribuan tahun kedepan, kemungkinan besar kita tidak akan ditabrak asteroid lebih besar dari satu kilometer. Jika asteroid besar mendatangi Bumi suatu saat di masa depan, mungkin kita punya teknologi yang jauh lebih baik untuk menyelamatkan Bumi kita ini.
Jadi, kita masih aman dari asteroid pembunuh raksasa.
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar