Benda-benda mengorbit Bumi (by Admin N)
Astronomy Event - ISS hanya 73,3 meter, tapi sangat cerah. Faktanya, ISS memiliki magnitudo tampak maksimal -6 (Wow!). Namun, kita hanya bisa melihat ISS hanya dalam waktu singkat di angkasa. Karena ISS mengorbit Bumi dengan kecepatan 7,9 km/detik, menyebabkan ISS hanya bisa berada dilangit dalam hitungan detik hingga menit. Tapi, bagaimana bisa ISS mengorbit Bumi? Bagaimana cara Bulan mengorbit Bumi atau Bumi mengorbit Matahari?
Bumi memiliki properti yang bernama gravitasi. Gravitasi merupakan gaya yang dapat menarik semua benda ke sumbernya. Ini mengapa kalian, rumah dan gunung bisa berpijak di permukaan Bumi.
Dalam fisika, jika ada benda yang bergerak, momentum benda itu membuat benda terus bergerak maju searah dengan gaya yang diterima. Jadi, saat melempar bola ke atas, bola itu tidak akan bergerak ke bawah, tapi akan bergerak ke atas searah dengan gaya yang diterima.
Lihat gambar di atas! Saat benda berada di dekat dengan Bumi, gravitasi Bumi akan menarik benda itu mendekati Bumi (dan gravitasi benda itu menarik Bumi juga). Tapi, saat benda bergerak, benda mencoba untuk terus bergerak maju lurus (karena momentum) tapi terus ditarik oleh gravitasi Bumi. Jika gaya mendorong benda keluar (momentum) dan mendorong benda kedalam (gravitasi) sama, maka benda tersebut akan mengitari Bumi yang kita sebut "mengorbit".
Untuk mengorbit, kita harus memiliki momentum yang tepat agar seimbang dengan gravitasi. Jika momentum kita terlalu lemah, maka gravitasi akan menang dan kita akan menabrak Bumi. Jika terlalu kuat, momentum akan menang dan kita akan meninggalkan Bumi. Karena itu, kita harus memiliki momentum yang tepat, atau jika ingin lebih simpel, kecepatan yang tepat. Kecepatan yang tepat ini disebut kecepatan orbital.
Kecepatan orbital berbanding lurus dengan besar gravitasi. Makin besar gravitasi yang dirasakan, maka besar pula kecepatan orbitalnya. Kecepatan orbital 400 km dari Bumi adalah 7,9 km/detik. Tapi di orbit geostasioner (35.000 km dari Bumi), kecepatan orbitalnya 3,1 km/detik. Karena makin jauh dari Bumi, makin kecil gravitasinya.
Kita tidak bisa mengorbit di jalanan. Ini disebabkan fakta bahwa permukaan Bumi tidak rata. Saat mengorbit, ada kemungkinan bisa tertabrak daratan yang lebih tinggi seperti gunung. Untuk memecahkan masalah ini, kita harus pergi ke puncak tertinggi di dunia, puncak Gunung Everest. Dengan mulai mengorbit dari sini, kita tidak akan tertabrak daratan yang lebih tinggi karena puncak gunung Everest merupakan daratan tertinggi di Bumi. Namun, kita tidak akan mengorbit dengan waktu lama dan tidak aman. Mengapa?
Ingat, Bumi memiliki atmosfer. Benda bergerak apapun akan melambat karena gesekan dengan atmosfer. Gesekan ini juga menimbulkan panas. Jadi saat mengorbit dari Gunung Everest yang masih berada di atmosfer, kecepatan kita akan melambat hingga menabrak Bumi dan terbakar selama proses itu. So, don't try this in atmosphere.
Karena itu, satelit hanya bisa mengorbit ratusan kilometer di atas permukaan Bumi karena di sana udara terlalu tipis untuk melambatkan satelit secara signifikan. Tapi, ada kesalahpahaman astronot berada tinggi di orbit atau di ISS melayang-layang karena tidak ada gravitasi di sana. Faktanya, gravitasi Bumi yang dialami ISS 90% dari gravitasi yang kita rasakan di permukaan Bumi. Jika tidak ada gravitasi di ISS, maka tidak ada gaya kedalam dan ISS akan terbang ke luar angkasa dan tersesat. Jadi, mengapa astronot melayang-layang seolah mengabaikan gravitasi. Itu merupakan pertanyaan yang akan kita jawab di lain hari.
Kesimpulannya, jika benda bergerak di dalam medan gravitasi, momentum benda dan gravitasi akan berlawanan satu sama lain. Jika besar gaya momentum dan gravitasi sama, maka benda itu akan mengorbit. Kecepatan yang diperlukan untuk mengorbit disebut kecepatan orbital yang sebanding dengan besar gravitasi. Tapi, kita hanya mengorbit di luar atmosfer Bumi agar terhindar dari gesekan atmosfer yang dapat melambatkan dan membakar kita.
Karena itu semua kita bisa berputar mengitari Bumi dan aman dan utuh.
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar