Alam semesta | Space.com
Astronomy Event - Alam semesta, secara harfiah berarti "segala sesuatu ada", yaitu gunung, samudra, bulan, bintang, nebula, galaksi,dll.
Tapi jika alam semesta adalah "segalanya", apakah berarti alam semesta mengandung sesuatu yang kita tidak tahu ada? Atau bahkan hal-hal yang kita percaya ada namun belum dilihat atau diamati? (Misalnya, apakah masa depan adalah bagian dari alam semesta?)
Dalam fisika, alam semesta terbagi dua:
Satu, alam semesta yang teramati (observable universe) adalah segalanya yang keberadaannya kita sudah mengkonfirmasinya atau mengamatinya sejauh ini.
Dan dua, seluruh alam semesta, yaitu segalanya yang ada, telah ada, atau akan ada, setiap saat, dimana saja, terlepas dari apakah kita mengetahuinya.
Alasan utama perbedaan ini adalah agar kita bisa bicara secara ilmiah tentang bagian alam semesta yang belum teramati, dan alasan terbesar kita mungkin belum mampu mengamati bagian alam semesta itu adalah bagian itu sangat jauh bahwa cahaya dari bagian itu belum mencapai kita. Mengapa?
Karena (sejauh yang kita tahu) alam semesta memiliki awal dan saat ini berusia kira-kira 13.8 miliar tahun. Cahaya, walaupun cepat (kecepatannya 299.792 km/detik) tapi jika jaraknya terlalu jauh, cahaya membutuhkan waktu untuk sampai ke retina kita. Pada saat cahaya sedang menuju kearah kita, benda (yang merefleksikan atau memancarkan cahaya) belum terlihat kondisinya.
Alam semesta seperti badai petir. Jika kalian buta dan saat terjadi petir, kalian tidak akan menyadari akan adanya petir, namun kalian akan menyadarinya saat mendengar suaranya.
Di dalam alam semesta yang teramati, apa yang kita tahu "ada"? Cukup hanya 3 hal: ruang-waktu, partikel, dan hukum-hukum fisika yang menjelaskan bagaimana ruang-waktu dan partikel-partikel tersebut berinteraksi untuk menciptakan gravitasi, materi, gaya, dll.
Jadi kesimpulannya, segala sesuatu itu "ada" di alam semesta.
Sumber: Minute Physics
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar