Salah seorang ilmuwan yang menemukan bintang tertua mengatakan peluang menemukan bintang tertua adalah 1 berbanding 60 juta.
Astronomy Event - Para ilmuwan di Australian National University mengatakan telah menemukan bintang tertua di alam semesta, yang terbentuk lebih 13,6 miliar tahun yang lalu, tidak lama setelah Ledakan Besar (Big Bang).
Penemuan ini akan memungkinkan para astronom meneliti komposisi kimiawi bintang-bintang pertama di alam raya ini.
Salah seorang ilmuwan yang menemukan bintang tertua, Dr Stefan Keller, mengatakan peluang menemukan bintang tertua adalah 1 berbanding 60 juta.
"Saya sangat kaget tapi juga senang. Ini seperti menemukan jarum di tumpukan jerami," kata Dr Keller.
Ia menjelaskan pencarian bintang tertua antara lain didasarkan dengan warna yang tampak dari bintang tersebut.
"Hanya dengan melihat warnanya kami tahu mana bintang muda, mana bintang yang jauh lebih tua," katanya.
"Kami juga bisa memperkirakan kandungan besi. Makin banyak besinya, makin muda usianya," papar Dr Keller.
Ia menggambarkan penemuannya ini sebagai 'kapsul waktu' yang bisa memberi banyak informasi tentang bintang-bintang pertama di jagad raya.
Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi. (National Geographic Indonesia)
ABOUTAUTHOR
Hi! Kalian boleh panggil aku "Admin N". Aku yang ada dibalik pembuatan post, pengembangan blog, dan yang suka ngetik-ngetik Tweet di Twitter dan status di Facebook. Support Astronomy Event terus ya! Dan juga support perkembangan ilmu astronomi di Indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar